Perayaan Tahun Baru: Nikmat Membawa Sengsara?

Perayaan tahun baru kita sudah lewati, tapi ada yang menarik perhatian saya mengenai perayaan ini (setelah belajar Kimia hari ini :lol:). Tidak, bukan soal ramainya tempat umum, tapi hal yang lebih dekat lagi… kembang api.
Kembang api selalu ada dalam perayaan tahun baru dan sepertinya sudah menjadi barang wajib untuk menyambut tahun baru. Sepertinya ada sesuatu yang menarik orang untuk merayakan tahun baru dengan kembang api… mungkin ledakannya 😛
Tapi ada sesuatu yang dihasilkan kembang api yang mungkin bisa membuat kita berpikir sebelum membakarnya…
Pikirkan apa yang keluar saat kita membakar sesuatu. Dalam Kimia, reaksi pembakaran sempurna menghasilkan karbon dioksida (wah, nyambung ke Kimia nih). Nah, kalau kita bakar kembang api, kan keluar tuh asap, nah itu karbon dioksida. Karbon dioksida itu salah satu greenhouse gas yang berperan dalam global warming. Bayangkan berapa banyak gas karbon dioksida yang membumbung ke atmosfir dari hasil pembakaran kembang api? Kurang lebih sama dengan yang dihasilkan oleh puluhan kendaraan bermotor setiap harinya 😯
Jadi, bisa dibilang “nikmat membawa sengsara”, kita bersenang-senang hari ini, besoknya sudah makin panas bumi gara-gara sinar matahari ditahan gas. Solusinya, tidak perlu merayakan tahun baru dengan kembang api… selain meningkatkan polusi, juga menguras kantong (kembang api mahal sekarang! :lol:), sampai muncul perkataan “Beli kembang api = membakar uang”. Mungkin bisa dengan melakukan meditasi akhir tahun atau perenungan (kan lebih hemat dan ga perlu keluar kemana-mana) atau nongkrong di warnet sambil main game online, barangkali teman satu guild pada ngumpul 😛